PESAN BAHAGIA

“Dalam fitrahnya hati ada kerinduan, kerinduan untuk kembali kesebuah tempat dimana Adam Alaiyhissalam diciptakan”. Ahlan wa Syahlan! Selamat datang..selamat datang. Biarkan buku ini mengenalimu, menyapa, menyentuh dan menggetarkanmu. Menjadi saksi, sebuah PERUBAHAN". [Buku Rehab Hati, Nai].


Berikut ini adalah kisah nyata yang indah dan mencengangkan, dari penuturan seorang adik (sahabat di facebook) yang telah mengenalku sejak lama. Jauh sebelum buku ini terbit, Alhamdulillah ini adalah bukti nyata dari salah satu pasien "Rehab Hati" yang sembuh total telah mengikuti prosesi "rehab"  2 tahun sebelum buku ini terbit. Baca hingga selesai dan temukan hikmah dan getaran perubahan darinya. Insya Allah.

_________________________________
Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh..
Smoga Allah merahmatimu Ka.. hari ini adalah tepat satu bulan kepulanganku dari Makkah Al Mukarammah, waktu dimana aku merasakan betapa hebat sayap-sayap pertolongan Allah SWT menyapa dalam nafasku.

Allahuakbar, waktu yang terasa begitu cepat saat mengingat langkah-langkahku disana. Dan saat ini, fikiranku selalu menerawang dalam kerinduan yang sangat dalam. Dimanapun dan kapanpun, rindu itu datang seperti gemericik hujan, air mata ini selalu mengalir merasakan keindahan yang tiada tara. Semoga rindu ini pun menjadi pelangi indah mengiasi partisi hatiku, menjadi alarm pengingat, agar hadir dalam setiap sujudku

Semoga suatu saat nanti kita dikembalikkan kembali ke tempat indah itu..
Aamiin Ya rabbal Alamiin..

Ka Nai…
Izinkan aku menyampaikan kembali untaian kata terimakasih itu
Sungguh bukan karena aku berlebihan, namun ada hal yang belum aku sampaikan.
Bait-bait yang tak dpt diungkapkan dengan kata-kata, hanya jari jemari ini yang dapat menjelaskan semuanya.

Kaka ku yang lembut hatinya, aku memohon maaf atas semua kekhilafan dr diri ini baik sikap ataupun kata semoga engkau ridho untuk memaafkannya.

Ka..
Setelah telpn kmrin, aku tersadar..
MashaAllah, Allah SWT telah menjawab doaku selama ini.
Doa dalam Penantian selama 2 tahun untuk dapat menyampaikan secara langsung rasa terimakasihku kepadamu ka..

Mungkin ini hal kecil bagimu, tp bagiku ini adalah penantian dalam perjuangan yang indah. Hidup karena kasih sayangNya dengan nafas kebahagian yang DIA titipkan kepadamu, namun sejak perjumpaan kita di pp facebook waktu itu belum ada kesempatan untuk diri ini dapat menyampaikan secara langsung rasa terimakasihku kepadamu..

Terimakasih ka atas kebahagiaan yang kau berikan kepadaku…
Aku mohon, Demi Allah jangan menduga bahwa selama ini aku sudah lupa.
Dua tahun adalah perjuangan panjang yang harus ku lalui, ka. Perjuangan yang mungkin sangat kecil menurutmu, namun bagiku itu adalah sapaan indah dari-Nya agar aku kembali dalam Rangkulan Allah SWT.

Mungkin ujianku ini tak ada apa-apanya jika dibanding ka Aisyah Nursyifa dalam kisah nyata “The Miracle of Tauhid” yang kk tulis, namun dari situlah aku bernafas dalam senyum kesyukuran dan kebahagiaan yang sederhana. Sungguh nasihat-nasihat itu , obat penawar untuk ku, menyapa diri untuk melangkah, memupuk tumbuhnya keyakinan, meresapi kesabaran, keihklasan & kesyukuran, menyelami kebahagiaan, menggapai CINTA dariNya, dan menyambut KASIH Sanyang dariNya..

Seperti seorang adik yang diajari bersepeda oleh kk nya, diawal ia terus terjatuh dan terjatuh, sehingga ia terus bertanya & belajar bgmn agar dpt bersepeda dengan baik namun setelah belajar dan diberi semangat serta keyakinan bahwa dia bisa dengan penuh percaya diri, dia berani mengayuh sepedanya.

Berusaha berjalan dengan baik dan menjauh dr kerikil bebatuan, dan dia yakin akan doa setiap langkahnya, bahwa Allah SWT akan melindunginnya. Lalu dia tersenyum karena dia dapat mengayuh sepeda itu, namun dia tak akan pernah lupa siapa yg mengajarinya cara bersepeda..
Seperti itulah ka..

Setelah kau mengajariku tentang semua nasihat2mu, aku mencoba menguatkan hatiku untuk berdiri dalam perjuangan ini, menumbuhkan keyakinan bahwa aku hidup dalam takdir terbaik dariNya, memahami setiap kerikil yang kulalui dan menyikapi semua itu dengan nasihat2 yang kau berikan

Yakin bahwa setiap jalan yang kulalui, sayap2 pertolonganNya selalu menemani
Namun sejauh apapun aku melangkah, aku sadar nasihatmu selalu hadir menghiasi hariku dan selalu ada saat aku sendiri, terjatuh bahkan menangis..

Terimakasih atas nasihat indahmu ka..

“Airmata adalah bahasa kejujuran, cerminan hati yang lembut dan mencintai keindahan. Biarkanlah ia menetas perlahan sampai resah itu hilang, biarkan mengadu pada tempat peraduannya, Allah.. Allah-lah tempat mengadu”.

Itulah nasihatmu ka, maka saat resah menelisik ke jiwa ini, tak lain aku segera mengadu padaNya, mengutarakan isi hatiku, berderai air mata dan memohon padaNya agar meneduhkan dan menentramkan hati ini..

Hanya saja aku tak pernah berani untuk mengganggu waktumu yang begitu berharga, aku tak mau mengambil waktumu hanya untuk mendengar celotehan masalahku yang mungkin menurutmu tak seberat masalah2 lain yang masuk ke inboxmu..

Namun dengan aku membaca catatan2mu, seakan masalahku terjawab oleh rumus-rumus indah -itu, seakan engkau sendiri yang langsung menyampaikan kalimat2 itu

Aku sadar, diluar sana banyak yang membutuhkanmu, banyak yang mengharapkan kehadiranmu..
Sungguh hati ini malu dan dalam diam aku mengadu padaNya.. “ Ya Allah Ya Rabb, Jagalah dya, semoga Engkau memberiku kesempatan agar aku dapat menyampaikan rasa terimakasihku padanya”

Kk ku yang yg selalu diCintaiNya..
Mohon maaf beberapa waktu lalu, aku kehilangan jejakmu hingga aku tak tau kpn kau tiba di Jakarta semua itu karena kesalahanku, belum bisa membuat management waktu yang baik, sehingga padatnya kegiatanku tak dapat mengintip kabarmu.

Di ramadhan tahun lalu, saat kau sedang menunaikan Umrah
Disini aku sedang menjalankan tugasku untuk mengabdi pada masyarakat
Sebulan berada di sebuah desa yg terpencil, jangankan aku dapat mengintip statusmu ka..
Sinyalpun timbul tenggelam, dan dr sanalah aku kehilangan jejakmu
Seminggu sebelum IED , aku pulang kerumah di Tangerang

MashaAllah, beberapa saudaraku yang menunggu kue yg biasa aku buat, hemm…meskipun rasanya mungkin tak seenak di Toko Holand Bakkery, namun aku sangat menikmati seharian berada di dapur dan senang jika melihat ke 2 ponakanku berebut mengambil kue pertama yang matang, akhirnya kue di oven belum matang namun kue pertama tadi sudah habis.. itu salah satu kebahagiaan yang sangat aku syukuri, diantara banyak kebahagian yang Allah hadiahkan untukku.

Setelah Lebaran, kegiatan kuliahku dimulai.
Padatnya bukan main ka, aku kuliah pagi smpai sore, lalu di lanjutkan dengan kursus mata kuliah lain Si malam hari..sedangkan aku juga harus memulai tugas pra skripsi ku..lagi-lagi aku tak dapat membaca catatan-catatan indahmu, hanya sesekali membaca status facebook mu.

Selang beberapa bulan, memasuki bulan Hajj. Alhamdulillah kk sepupuku bersama suaminya pergi Hajj, dirumah akupun harus menjaga ke2 keponakan laki-lakiku, hemm..sekarang mereka menjadi adikku.. ^_^

Dirumah, kami tinggal bertiga ditemani bibi yang setia menemani kami..
Setiap harinya aku mengantar sekolah adikku yg kecil, memang dia agak cengeng, mungkin karena bungsu.. barulah saat dia sekolah, aku berangkat kekampus, sering aku pulang lewat magrib.. namun saat tidur aku selalu bersama mereka..

Karena tiap hari aku harus pulang, maka kursus malamku pindah ke hari sabtu & minggu. Lagi-lagi aku tak bisa menikmati catatan indahmu. Tapi Alhamdulillah, selama kami ditinggal pergi Hajj, Allah selalu melindungi dan menjaga..

Memasuki semester 8,
Tepatnya Februari 2012..
Aku harus segera mengajukan tugas Skripsiku..
Itulah waktu yang membuatku belajar untuk terus memahami kesabaran, lagi-lagi aku tak tau kabarmu ka, tak tau kau sudah pulang ke Indonesia. Tak tau kau terdampar semalaman di Bandara Soekarno-Hatta yang bisa ditempuh 15menit dari rumahku.

Maafkan aku ka, sedih sekali saat mengetahui kaka terlantar dibandara “seperti anak kehilangan Ibunya”.

Bagai berlomba dengan waktu, menunggu satu bulan untuk Sidang Proposal, sambil memperdalam materi-materi yang ku ambil..

23 april, adalah Sidang pertamaku
Jantung berdegup kencang..pikiran terus menerus focus tentang uraian Skripsiku dan hati ini terus mengingat bahwa “ sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan “

Hamdalah, aku lega dengan hasil Sidang pertamaku..
Dan 2 bulan itu aku selalu bersama leptopku, namun tak pernah mengintipmu ka..
Seakan SkripSweet ku ini cemburu padamu.. ^_^

Setelah Sidang Proposal, baru aku berselancar dengan dunia maya (facebook)
Lalu aku melihat postingan buku Rehab Hati

Aku mengetahui kau telah tiba dan tengah sibuk dlm persiapan buku Rehab Hati,
MashaALLAH.. buku?!? AllahuAkbar.. aku teringat di waktu itu.. ehmm..tp mungkin kk sudah lupa, tp tak apa.. dulu aku pernah mengirim link Buku "Man Jadda Wa jada", kisah nyata penulis yang berhasil menggapai cita-citanya berkat matra Man Jadda Wa jada, dan buku itu berhasil menjadi box office di Indonesia..

Di malam tgl 23 april itu
Aku memberanikan diri untuk mengirim SMS padamu ka..
Sms pertama setelah 2 tahun kita hilang contact
Aku bertanya padamu, apa kau masih mengingatku…
jujur aku tak tau apa benar saat kau balas pesan itu,

Kau memang masih mengingatku
Hanya pesan singkat bertanya tentang buku, dan dilanjukan di Pesan FB
Jujur..betapa ingin aku bercerita tentang apa yg kualami selama 2 tahun ini..
Mengingat betapa cengengnya aku di waktu dulu, ^_^

Oia, Tekadku dengan beberapa sahabat, tahun ini Harus LULUS, itu adalah HARGA MATI..
Dan Targetku Juli, aku harus SIDANG Hasil.. Bulan Mei, aku terjun ke dunia manufaktur.. Menemui manajer-manajer disana, dan mengajukan kuesioner yg telah aku susun..

Ternyata tak mudah orang asing masuk ke dalam, kadang saat kita sudah tiba di depan pos Satpam.. Jawaban yang aku dapat yaitu, Beliau sedang tak ada ditempat.. “Baik pak, terimakasih”.

Aku mengerti, betapa banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan..tak apa, tersenyumlah masih banyak manajer di Perusahaan Manufaktur Provinsi Banten ini..

Aku sangat bersyukur, tidak sedikit manajer yang menerimaku dengan luar biasa, sungguh tak ada yang kebetulan dari semua ini, Allah lah yang mengatur semua ini..

Mei Ceria,
Sebulan itu aku bersama dapat bertemu orang-orang hebat, lewat merekalah Allah menitipkan ilmu untuk bertahan dalam dunia bisnis, dan itu semua demi kehidupan ribuan karyawan..

“Semoga suatu saat nanti, diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain”
Akhir april aku melihat kau begitu sibuk dengan kegiatanmu, tak berani aku mengganggu, hanya sesekali berani mengirim pesan, dan saat melihat kau online pun aku sadar pasti byk yang menunggu jawaban2mu

Tentang pesanan bukumu..
dan tgl 21 Mei aku mengrimkan pesan ini padamu

21 Mei, NP:
Subhanallah, maha suci Allah yang telah memberi nikmat yang luar biasa,, tak henti-hentinya air mata ini mengalir,, ketika diberi kabar oleh kk sepupu, kami diberi kesempatan untuk bertemu dengan Baitullah,, afwan ka, tidak ada niat atau maksud lain, hanya ingin mendapat nasihat, sekiranya apa sajah yang harus disiapkan, terlebuh pd persiapan diri, saya sangat terpesona melihat foto2 yang ada di album kk ketika berada disana..

24 Mei, NAI:
Apa yang kk katakan jadi nyata kan? begitulah sebuah do'a
Yang harus dipersiapin adalah diri, bersih bersih, siapkan kata kata taubat di hadapan baitullah nanti dan jangan lupa mohon lagi kepada-Nya untuk dikembalikan lagi ke baitullah suatu saat nanti.

Jujur, aku menangis ka..
Saat mengirim pesan itu dan saat membaca balasan darimu,, ingin rasanya aku mendengar langsung nasihat dr suaramu, mendengar langsung tentang kisahmu disana dan apa yg harus kusiapkan untuk bertemu Baitullah..

Setelah membaca balasan darimu, aku hanya bisa terdiam mengharapkan nasihat yang begitu panjang darimu, namun aku tersadar kau sedang menyiapkan Buku Rehab Hati, dan mereka lebih membutuhkanmu.. aku tak berani meneleponmu..

Aku hanya mengutarakan isi hatiku padaNya..

3 nasihatmu itu aku simpan baik2 dihatiku,
Menyiapkan kata2 taubat yang indah dan kutulis dalam secarik kertas, menemani dalam setiap langkah..
Memohon agar aku dan engkau secepatnya dikembalikan ke Baitullah..
Masha Allah..

21 Mei sampai 10 juni,
Betapa aku berlomaba dengan waktu,..
Cepat aku Menyelesaikan Hasil skripsiku, kemudian aku pulang ke Garut untuk berpamitan kepada Ibuku, ke Tasik berpamitan kepada ayahku. Di waktu lain, kau tengah ada dalam kesibukan yg luar biasa.. Tak berani aku mengganggumu ka..

lalu tgl 12 juni
Aku berpamitan padamu..

12 Juni NP:
Assalamualaikum.wr.wb kakak ku yag dirahmati Allah SWT, mohon maaf atas segala kekhilafan atas sikap, sifat atau perkataan.. insya Allah hari kamis bsok tgl 14, saya menemani bude dan pade brgkat ke tanah suci,, ka, mohon doanya semoga disana dilancarkan dan diberi kesehatan dalam beribadah.. afwan belum sempet transfer untuk uang buku rehab hati..

12 Juni, NAI:
Wa alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh. masha Allah... titip do'a untuk ana ya, mintakan padanya agar ana bisa hajj tahun ini :’(

Aku baru sadar, saat itu belum tau arti kata -Masha Allah-,, hehee
Aku sempat terheran ko kk jawabnya -Masha Allah-, dan aku ga engeh ada motion menangisnya..
Apa itu menandakan kk juga terharu dan menangis ka..?

Ehm..
Sambil beurai air mata ingin rasanya berbicara untuk berpamitan langsung padamu, mendengar semua nasihat2mu saat nanti disana..
Namun apa daya ka, energy ketidakberanianku untuk meneleponmu memupus semuanya..
terlintas, knp kk membalas pesan ini begitu singkat, dan aku terbayang apakah engkau terharu mendengar dengan kabar ini..

Apakah sudah lupa dengan ku?

InsyaAllah titipa Doa darimu akan kupanjatkan disana ka...

tgl 14 juni
Aku berangkat,
Aku hanya bisa pamit ka, memejamkan mata dan mengatakan

Terimakasih ka atas kebahagiaan yang kau berikan kepadaku…
Saat di Bandara sesekali aku melihat kebelakang merasakan kk mengantarku disana, merasakan kk tersenyum dan mengatakan

"pergillah adikku, sambut panggilanNya.. “
Sambil berurai air mata, saat di bandara aku menjawab "Ka Adi, terimakasih atas kebahagian yang kau berikan, atas nasihat indah itu"

Aku kembali dari Makkah hari minggu, tgl 24 juni
Saat tiba di bandara, betapa lega hati ini melewati sehari semalam perjalanan dr Yaman..

2 hari aku berdiam di rumah,
Beberapa teman mengirim pesan padaku namun no IM3 ku tertinngal di Madinah saat aku menukar dengan SIM Arab

Dan hari ke 3 tepatnya rabu aku kembali ke kampus, Jleb.. membaca pengumuman.. jadwal SIDANG AKHIR , kamis depan tgl 5 Juli..sempat mendengar kabar Sidang selanjutnya setelah LEBARAN..
Aku tak boleh melewati kesempatan ini, antara yakin atau tidak, ternyata persyaratan siding itu banyak.. Yakin “Sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan“

Dengan persiapan yang seadanya, aku maju..
Alhamdulillah, berkat doa semuanya AKU DINYATAKAN LULUS..
Barulah aku sempat membuka kembali dunia maya,,

7 Juli, NP:
Assalamualaikum.wr.wb
ka Nai gmn kbrnya,, Alhamdulillah.. sy sudah pulang dr Makkah Al-mukarommah,
Subhanallah ka, betapa indah madinah&makkah, seindah yg kk ceritakan. Ingin rasanya kembali kesana, merindukan tenangnya Nabawi&Rhaudah menikmati sepertiga malam Haram.. semoga qita cepat kembali lagi kesana.. ammin ya rabbal alamiin,, setelah tiba dr sana, seminggu kmren lgsung mengurus sidang akhir.. Alhamdulillah sidang nya lancar,, skrg sedang bersiap menghadapi dunia kerja, punten ka, bgmn buku nya, apa msh bisa sy pesan.. afwan dr mulai sy brgkat Umroh pun teringat akn janji sy untuk mentransfer, mhon maaf yg sebesar2nya, bru minggu2 ini memberi kbar..

7 Juli, NAI:
Wa aalikumsalam warohmatullahi wabarokatuh.
Mabrook ya? iyah, pesananmu masih ada koq
kapan mau transfer?

7 Juli NP;
Mabrook itu apa ya ka????
insya allah senin atau selasa ya ka, totalnya brpa ka oia, kirim no rek & atas nama nya..

7 Juli NAI;
mabruk itu selamat
kemarin pesen berapa terus alamatnya di kecamatan mana?kk lupa

Hemm..
Ada kebingungan dr pesan ini, aku ingin sekali menceritakan tentang disana,, namun lagi-lagi ketidakberanianku tak bisa meneleponmu ka,,yasudahlah, mungkin memang harus seperti ini..

19 Juli 2011,
Sepulang dari kampus hampir waktu isya, aku langsung menuju kamar,,
Dan buku itu pun ada di kasurku,, hemm..bibi memang sangat sayang padaku..sampai paket kiriman pun ia simpan di kasur, melihat kebisaanku saat tiba dirumah ke kamar mandi lalu ke kasurku.. heheee..

Dan aku pun segera membukanya, tereeettttt..
Koq ga ada coretan sama sekali.. Aku berpikir, waaahh.. ka Adi ko lupa yaa. Lagi-lagi akupun pasrah.. ya sudahlah, yang penting isi bukunya,, mungkin belum rezekinya..

Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya padamu,
Aku tak mau menduga-duga hal yang belum aku tanyakan,..
Jemari ini terus mengetik ka, seakan mengerti apa yang selama ini ingin aku ceritakan..

19 Juli NAI:
duh.. jangan berlebihan de
sbnernya kk pengen ngobrol banyak
tentang kabarmu selepas itu

Membaca balasan itu darimu ka, sedihku luar biasa…
Saat dulu engkau jauh di Riyadh aku merasakan engkau begitu dekat, adikmu ini selalu bertanya kabarmu, bercerita tentang kecengenganku…namun mengapa saat ini engkau begitu jauh,

Aku pun pernah bertanya padamu, “ ka..pernah merasakan kerinduan..”
Ka, karena buku itu aku berani mengirim pesan padamu, jika yg ada dikasurku kemarin buku yg telah kau corat-coret, smpai detik ini pun aku tak pernah mendengar suaramu..

Jika bukan kk yg menelepon kemarin mungkin sampai kapanpun aku merasa engkau sangat jauh…karena aku tak pernah berani dan malu.. mohon maaf ka, karena kelalaianku,, tak terasa begitu lama aku bercerita. Semoga engkau memaafkanku

Dua tahun lalu saat aku terjatuh, merasakan kehilangan yang begitu dalam, tak tau arah mana yg harus ku tempuh, hanya airmata yang setiap hari menyesakkan rongga-rongga dada, sering aku terbangun di malam hari dengan derai air mata, merasakan betapa aku sangat kehilangan sosok AYAH. Ayah yang selama ini menjadi penyemangat setelah 9 bulan sebelumnya IBU tiada..

6 Juni 2008,
Sebelum aku dinyatakan lulus SMA, IBU kembali padaNya,

Dan 20 Maret 2009,
Saat semua harapan kugantungkan pada sosok Ayah, dia pun pergi menemani ibuku disisiNya..

Tak ada seorang anak yang ingin ditinggal oleh ke 2 Orang tuanya, saat ia belum siap untuk merasakan arti KEHILANGAN untuk selama-lamanya di dunia ini, dia bertanya siapa yg akan menasihatinya lagi, menegur saat dia salah, merangkul saat dia terjatuh..

Sungguh semua itu diluar kekuatanku dan diluar logikaku..
Seakan jiwa ini hidup dalam kekosongan nafas Orangtuaku, derai air mata yg menemani dalam sujudku, dalam untaian Surah Ar rahman & Yasin,

Ya Rabb, aku pasrah dengan semua ini…
Hingga akhirnya jari jemari ini menemukanmu ka, mata ini mengintip nasihat yang ada diprofil mu.. berderai air mata saat aku meresapi bait per bait, Ya Allah Ya Rabb..

“Adikku, Saat logika tak mampu lagi menerima, tetaplah dalam satu keyakinan kokoh bahwa saya-sayap pertolongan Allah tetap bersamamu, menaungimu, meneduhkan resah, menundukkan segala prasangka dan membuka tabir-tabir kemahaan…

Ka, itulah bait pertama dalam nasihatmu, aku tersadar ternyata keyakinanku belum hadir dengan sempurna dalam partisan hati ini, kau rangkul aku dengan menanam keyakinan bahwa Allah selalu ada, Innaallaha Ma ’ana..

Lalu aku mencari, dan terus mencari, menurunkan kursor hp ku agar aku menemukan sebuah jawaban..

“Bersabarlah lagi, karna sabar itu tidak ada batasnya, batasnya hanya ada di dekat pintu syurga dalam naungan keridhaan-Nya. Sabar itu tak ada batasnya, seperti kenikmatan syurga yang tanpa batas. Adikku, sabar yang berkualitas adalah bukan pasrah setelah tak ada pilihan, tapi berani bersabar dan tabah TEPAT saat musibah itu terjadi”.

Itulah nasihatmu ka, aku harus tetap dalam kesabaran atas TakdirNya..
Aku mencari dan bertanya Obat penawar itu , obat yg harus aku teguk untuk mengobati sesak hati ini atas KEHILANGAN mereka

Dan kau pun datang, lalu mengatakan..

“Sambut setiap ujian yang datang dengan kesungguhan, ketabahan, kesabaran serta keihklasan. Ketahuilah, ikhlas itu tidak sekedar bahasa biasa. Ia adalah obat yang paling tepat disemua kondisimu, ia mampu menyirnakan kabut dihatimu. Itulah alasan kenapa, seorang beriman mampu senyum dalam kegagalan, kekecewaan, bahkan kematian!”

Tersentak hati ini saat membaca kalimat itu ka, Astagfirullahaladzim..
Tersadar diri ini, betapa kata IKHLAS itu hanya ada dalam memori-memori yg hampir punah, tanpa tau bagaimana dia hadir mengobati KEMATIAN. Hati ini begitu sakit, sesak, kecewa, bertanya mengapa semua ini terjadi..

Dan aku tersadar..

“Merendahlah.. karena air hanya akan mengalir ke lembah yang rendah. Melembutlah, karena air hanya akan meresap kepada tanah yang lembut. Resapi obat terbaik itu dalam setiap nafasmu"

Ka.. kaulah yang menanamkan nasihatmu dalam setiap langkahku, mengenalkan kehadiran pertolonganNya, menuntun pada CintaNya, menyelami kebahagiaan dalam Kasih SayangNya..

 “Saat logika tidak menerima, segera redam kegelisahannya dengan Shalat. Temui RABBmu disana, dan katakanlah.. ungkapkanlah.. curahkanlah titik titik di sudut matamu, lalu bangkit dan keluarlah, perhatikan kembali pagi atau siang yang terseyum kepadamu, lalu tersenyumlah, perlihatkanlah seakan semua baik baik saja. “

Untaian nasihat-nasihat yg kau berikan padaku, seakan mengubah semua rasaku tentang arti NAFAS ini..

Kasih sayangNya ditipkan dalam Catatan-catatan indah itu menemani setiap sapaan mentari pagi hari, seakan dia tersenyum dan menyambutku inilah Hidupmu dg dentingan pelangi indah dalam partisan hatimu.

“Kebahagiaan itu sederhana, seperti itulah kebahagiaan. Kebahagian di hatimu, di hati yang bersyukur”

Kau lah yang membawaku untuk mendekat padaNya, mengingatkan tentang kenikmatan saat mengadu padaNya dlm keheningan malam, mengutarakan segala isi hatiku..

“Maafkanlah………….Relakanlah…………….IKLASKANLAH……….”
Menemani untuk berani melangkah membuka memori,berani menatap senyum orang-orang disekelilingku, (khususnya KK SEPUPU) mengubah sakit hati menjadi penerimaan dan pemahaman SEMUA itu adalah bentuk kasih sayang untukku..

Dialah yang sekarang menjadi ibuku
Betapa indah ka kasih sayang darinya, ,
kasih sayang yg sedari dulu terhempas sebelum masuk ke ruang hatiku..meskipun tak ada yg bisa menggantikan IBUku sendiri, namun aku bersyukur ada di tengah2 keluarga yang sederhana ini, aku bersyukur dapat tidur di kamar yg sederhana ini, dan aku bersyukur atas kasih sayang yang Allah titipkan pada orang2 disekelilingku..

Betapa senangnya saat aku diajak menemaninya untuk sekedar belanja keperluan sehari-hari,
saat aku menemaninya ke pasar, memasak di dapur, mencuci mobil kantornya, memberikan pendapat saat harus memakai baju apa, mengcreambath rambutnya, melihat foto kami berdua ada di wallpaper handphone nya,
dan inilah yg membuatku menangis
dimanapun dia berada dan kepada siapapun, selalu mengatakan “ Ini anak perempuan Saya ”

Ya Allah ka, betapa sesak hati ini..
kasih sayang yg aku kira SEMU dari dulu ternyata itu nyata,
Kasih sayang yang aku kira terlahir dari kebenciannya padaku, ternyata itu sapaan indah drNya..

Ka.. kau lah yg membuka tentang rasa ini padanya, menguatkanku untuk mengatakan kalimat yag sangat berat untuk diucapkan karena aku bergetar dg makna kalimat ini

“Ibu aku Mencintaimu Karena Allah”
Kalimat itu begitu dalam, menggema di setiap rongga jiwa.. menyadari arti hadir SEORANG IBU, menyadari bahwa doa dalam setiap sujudnya adalah DOA yang diijabah oleh Allah, menyadari bahwa kasih sayangnya tak akan pernah terbalas sampai kapanpun..

Doaku saat ini, semoga Allah memberiku kesempatan untuk merawatnya saat usianya senja..
Menghapus air matanya saat ia menangis, membasuh kakinya sebagai permohonan maaf atas perbuatan yg ku lakukan di waktu dulu..
Memohon agar mereka ada disampingku saat hari istimewa itu datang,
Dan semoga Allah memberi kami kesempatan untuk sujud bersama di depan Baitullah..
Aamiin ya rabbal alamiin..

Terimakasih ka atas kebahagiaan yang kau berikan kepadaku…
Saat Rindu menghujam jiwa ini dan tak tau pada siapa aku harus bercerita, engkau datang dan mengatakan..

“Jika kekasihmu tidak di hatimu lagi, perhatikanlah mungkin ada sahabatmu yang sedang tersenyum dari kejauhan. Jika itu pun tak ada. Yakinkan senyum ibu yang meraihmu atau ayah yang dulu biasa menepuk bahumu, menguatkanmu. Jika merekapun tiada, maka Allah ada dimanapun kakimu berpijak”.

Itulah nasihat yang menguatkanku saat aku benar-benar merindukan IBU dan Ayah ku..
Rindu yg menyesakkan dada, rindu akan senyum mereka, belaian tangan lembutnya, suara gagahnya..

Yakin, hanya dengan doa,, nafas ini selalu diiringi dalam indah kasih sayangnya..

“Tidak selalu wajah tersenyum itu mencerminkan hati yang berbahagia, tetapi Hati yang berbahagia pasti akan memancarkan wajah yang tersenyum. Sempatkan tersenyum untuk hatimu; jika masih saja sakit, Ikhlaskanlah. Karena itulah satu satunya obat terbaik untuk menetralisir setiap penyakit hati yang menjalar di dadamu”.

Lalu kau menyuruhku untuk menata hatiku..

“ Segera tata, tatanan Hatimu. Hati adalah sumber kebaikan dan keburukan, jika kondisi hati baik maka baiklah kondisi seluruh tubuh dengan pola fikir dan tindakannya. Menata hati adalah tahapan pertama, untuk kemudian bisa merekontruksi pola fikir dan melahirkan rekontruksi diri yg lebih segar dan siap menghadapi kehidupan”.

Saat aku sendiri, berada di sekeliling pertayaan-pertanyaan yang datang..tak tau aku harus bgaimana menjelaskan pada mereka, yaah pastinya ada yang mengerti dan sebaian tidak..
Namun Aku selalu mengingat nasihatmu,

“Berbahagialah dengan kesendirianmu. Jangan 'kesendirian' membuatmu khawatir tentang apa yang difikirkan orang lain tentangmu. Perbaharui lagi niatmu dan katakanlah; "Kesendirian ini adalah pilihanku, dan saksikanlah kegagahan tekadku hingga nanti!". Agar kamu bahagia dalam kesendirian sebelum pilihan Allah menemuimu”.

Itulah nasihat yg menguatkanku sejak dulu dan sampai saat ini..
Arahkan cinta kita untuk meraih Cinta-Nya. Agar Tuhanmu Ridha kepadamu..

“Agar tuhanmu ridha... Bayangkan ketika kekasihmu ridha kepadamu..  Kekasihmu tentu akan memberimu hampir semuaa hal yang engkau inginkan, ia akan melakukannya dengan senang ketika ia mampu. Renungkanlah, apa yang akan terjadi jika Tuhanmu ridho kepadamu, sedangkan Dia mampu memberi apapun bahkan hal yang tidak mungkin menurut takaran logikamu?”

MashaAllah ka..
Benar apa yang kau katakana menjadi Nyata..
Hadiah terindah itu diluar logika ku..
kau yang menanam keyakinan itu dihatiku ka..
keyakinan suatu saat nanti aku dapat berjumpa dengan Baitullah seperti yang kau ceritakan..
saat itu aku koment “Kapan aku bisa kesana?” dan kk bilang saat itu,

“Bukan ‘kapan aku kesana?’ Kamu harus yakin, dan katakan ‘Aku Harus Kesana!!’”

Saat menunggu boarding di Bandara,
Aku berguman, “ka.. saat ini aku akan melangkahkan kakiku kesana “
Dan disana.. aku tersadar, seakan kau yang bilang: "Inilah adikku kota Rasulullah, masjid yang bercahaya yang aku ceritakan padamu.."

MashaAllah, betapa air mata ini tak pernah bisa dibendung..
Seperti hujan yg datang setelah kemarau terdiam begitu lamanya..
Kota Baginda Rasulullah, aku sangat terpesona dengan ketenangannya..
Bersholawat dengan linangan air mata, bermunajat di RaudhahNya..

MashaAllah, tak tau kata-kata apalagi yang dapat melukiskan ketentraman hatiku disana. Semua itu sama seperti yang kau ceritakan ka..

Terimakasih ka, engkau telah mengenalkanku dengan kota ini.
Lewat dirimu lah aku dapat mengintip ketenangan, ketentraman dan keindahan Nabawi
Saat aku tiba di Makkah Al Mukarammah
Seakan kau berbisik padaku; "Inilah Alharam & Ka'bah yang aku ceritakan padamu adikku.." Bergetar hati ini saat mengumandangkan untaian kalimat Talbiyah, mendengar indahnya suara Adzan.. Menatap Baitullah dengan linangan air mata..

Tak ada lagi hal indah selain SUJUD Syukur atas NikmatMu Ya Rabb.

Seakan kau yang menunjukkan ku saat aku tak tau dimanakah tempat yang akan aku tuju, seakan engkau berdiri disampingku saat aku sendiri diantara jutaan orang2 yang tidak aku kenal, menuntunku mengelilingi Ka'bah, melindungiku dr dari desakan orang2 besar yang ingin memasuki Hijr Ismail, mengingatkanku untuk bersabar, “berdoalah aku..kamu tak sendiri di rumah Allah..”

Hingga akhirnya seorang ibu menyapaku..memelukku dan menggenggam tanganku dengan eratnya

Terimakasih ka atas kebahagiaan yang kau berikan kepadaku…

“Tak ada kebetulan dalam kamus Iman, setiap orang yang datang dikehidupanmu sudah dalam perencanaan Allah ta’ala yang Sempurna untuk kesempurnaan bahagia Hamba-Nya..” itulah nasihatmu ka..

Begitu juga dengan datangnya hadirmu dalam nafas hidupku adalah perencanaanNya. Nasihatmu menyapa ku untuk melangkah dr mulai tumbuhnya keyakinan, meresapi kesabaran-keihklasan&kesyukuran,menyelami kebahagiaan, menggapai CintaNya, menyambut kasih sayang dariNya..

Sampai akhirnya mengumandangkan untaian.
Labbaika Ya Baitullah...Labbaika Allahumma Labbaik.. Labbaika laa syarika lata labbaik..Innal Hamda..Wanikmata. Laka wal Mulk Laa syarika lak..

Aku datang wahai Baitullah, Aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah Tak ada sekutu BagiMu, Sesungguhnnya segala puji Dan nikmat nikmat adalah milik Mu, Tak Ada sekutu Bagimu...

Kalimat itu bergetar diseluruh jiwa ini..
Semoga Allah cepat mengembalikan kita kesana, atas IzinNYA dan KarenaNYA
Aku pun ingin melihat apa yang kau lihat lebih indah disana,
Melihat sudut-sudut yang belum aku lewati,
Mengajakku untuk berani mencium hajar aswad,
Bermunajat kembali di depan Multazam
Sholat di Hijr ismail
Berlarian di Safa-Marwa
Menikmati lembayung senja
Berlarian bersama kicauan burung-burung

Kalau pun hal itu tak terjadi dalam dimensi waktu yang akan datang, cukup sebagai alarm pengingat, agar hadir dalam setiap sujud. MashaALLAH, semoga yang telah kulewati selama ini adalah KARENA – Nya, DARI – Nya, dan atas Rahman&RahimNYA.

Terimakasih ka atas kebahagiaan yang kau berikan kepadaku…
Sungguh Engkau adalah HambaNya yang sangat dirindukan Surga..

Ka..
Bukan aku berlebihan atas segala yang kungkapkan ini, mengapa aku merasakan engkau hadir disana, karna kau lah yg pertama mengenalkanku pd Nabawi dan Al Haram. menanamkan keyakinan dalam hatiku, suatu saat aku akan menyambut panggilanNYA semoga Allah selalu menuntunku, agar aku melewati semua itu KARENA Nya..

“Orang tegar itu bukan orang yang tak pernah bersedih, karena semua dari kita terlahir dari masa lalu dengan segala 'kenangan'nya. Orang tegar adalah sebuah pribadi yang mampu mengendalikan kesedihan dan penderitaan dimasa lalunya untuk kemudian mengubahnya menjadi sebuah energi demi membangun hari ini agar ia menjadi kenangan INDAH untuk masa depannya. “

Dimataku engkau adalah sosok kk yang begitu sempurna..
Tak pernah tau bagaimana dulu jari jemari ini dapat meng-klik foto profil kecambah itu.. Tak pernah tau bagaimana mata ini terus membaca dan menangis karena untaian nasihat-nasihatmu

Jika Allah memberiku kesempatan
Suatu saat aku akan menceritakan nasihat2mu pada putra-putriku,
Menceritakan bahwa Ummi nya, hidup kembali dalam Kasih Sayang Allah yang dititipkan pada jari jemari Nuruddin Al Indunissy..

Namun jika dalam waktu dekat Allah memberiku jalan untuk bertemu dengan Ayah dan Ibuku
Semoga aku kembali dalam khusnul khotimah dan aku dapat menyampaikan Salam Bahagia darimu..

“Pertemuan, perpisahan, cinta, luka dan apapun itu akan menjadi hal yang manis jika engkau menyadari bahwa itu adalah rencana dari Allah sebagai hadiah dari keindahan skenario-Nya dipersinggahan ini, demi keindahan masa depanmu di negeri yang Abadi kelak“

Sungguh ini bukan bait-bait indah, namun ketidakmampuanku untuk mengatakan dr bibir ini..
Semoga tak ada prasangka yang tak baik atas bait-bait ini ka.. Adikmu yang lemah dg dosa sebanyak buih lautan ini masih terus belajar tentang Kasih Sayang Nya
Tuntunlah jika nanti aku terjatuh,

Terimakasih ka atas kebahagiaan yang kau berikan kepadaku…
Semoga Allah SWt senantiasa memberimu Kemuliaan dalam dakwah dan nasihat yang indah..
Aamiin Ya Rabbal Alamiin..

“Sedahsyat apapun,.. badai kegelisahan yang datang pasti ia akan kembali; kembali kelautan. Ketahuilah, gelombang ujian akan selalu datang.. jangan habiskan energimu untuk menghindar atau melawannya, sikapi dengan tenang dan cerdas! Reguk secangkir ketenangan, lalu bangkit dan berselancarlah!. Berselancarlah bersama deru derunya, dan temukan keindahannya...”

“Buktikanlah! bahwa pilihan Allah tidak akan pernah merugikanmu. “

“Cinta sejati adalah Cinta yang senantiasa bersahutan, berderu-deru dalam gemuruh ombak, beriak digelisah lautan, diam dalam ketenangan ikan-ikan, indah dalam kesedihan, nikmat dalam kekecewaan dan tidak mati dengan kematian. Cinta yang akan tetap indah, meski terbagi miliyaran angka tak terbatas semesta..”

Terimakasih ka atas kebahagiaan yang kau berikan kepadaku…
Adikmu Yang Bahagia dalam Kesyukuran..

NP - Jakarta
July 23, 2012
11.32 P.M
________________________________________________

Ada kisah geletar jiwa dalam email ini, entahlah apa sebab aku menangis.
Mungkin karena pujian itu? Bukan. Ada aroma keikhlasan, tekad yang kokoh, polos dan semangat ingin berubah! Sehingga ia mampu mengubah kakak iparnya yang menurut ia tidak bersahabat menjadi sosok ibu yang menggantikannya dari pedihnya kehilangan... Dari pedihnya ditinggal ayah ibu untuk selama-lamanya.

PERUBAHAN adalah tema buku perdana yang saya tulis; REHAB HATI dengan Spectrum Iman yang terlahir murni dari Facebook ini.

Subhanallah!
Kisah mencengangkan, tidak pernah menyangka jika ada bekas yang abadi.
Email ini di Copy-Paste dan modifikasi tataletak dan bahasa dari Email FB seorang sahabat yang telah bergabung dengan NAI sejak Account Saya masih memiliki 1600an.. Teman.

Semoga ada Hikmahnya.
Alhamdulillah, beliau sudah mengizinkan di publikasi dengan menyembunyikan Identitasnya.

SALAM BAHAGIA
Nuruddin Al Indunissy
www.nai-foundation.com

No comments:

Post a Comment